Cek Fakta
    Facebook Twitter Instagram
    Cek Fakta
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    Wednesday, November 8
    • Playbook
    • Tentang Kami
    • Media
    • Kontak
    • Prebunking
    • LMS
    • FAQ
    Facebook Twitter Instagram Youtube
    CekFakta
    Banner
    • Home
    • Terbaru
    • Kegiatan
    • Debat Pilpres 2024
    • Pilkada 2024
    • Hasil Riset
      • Penelitian
      • Buku
      • Modul Ajar
      • Policy Brief
    CekFakta
    You are at:Home»CekFakta»[HOAKS] Kisah Keluarga Yamamoto Terjebak di Everest pada 1998
    CekFakta

    [HOAKS] Kisah Keluarga Yamamoto Terjebak di Everest pada 1998

    Jane DoePublish date2025-09-12
    Kompas
    Share
    Facebook

    Berita

    KOMPAS.com - Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang hilang di Gunung Evereset, beredar di media sosial pada Agustus hingga September 2025.

    Ayah, ibu, dan anak laki-laki dari keluarga Yamamoto dikabarkan terkena badai, lalu hilang pada 1988. Jenazah ketiganya baru ditemukan di Gunung Everest pada 2016.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, konten itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengunggah menyertakan tiga foto menampilkan sepatu dan boto di lapisan es, tiga anggota keluarga, dan tiga orang terjebak di es.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (6/9/2025):

    Sebuah temuan dingin di lereng es Everest telah memecahkan misteri berusia 28 tahun: keluarga Yamamoto, yang hilang dalam badai 1988, ditemukan membeku tepat waktu.

    Hiroshi, Ko, dan putra mereka Takashi berjuang untuk bertahan hidup, saat-saat terakhir mereka ditangkap dalam foto-foto menghantui.

    Ditemukan pada tahun 2016, jenazah mereka mengungkapkan kisah keberanian melawan rintangan yang tidak mungkin. Resolusi yang memilukan ini mendefinisikan kembali warisan bahaya dan jiwa manusia Everest.

    Jelajahi detail mencengkeram cobaan mereka dan efeknya—pergi ke komentar untuk akun lengkap dan temukan mengapa cerita ini beresonansi lintas generasi.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (6/9/2025), mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988.

    HASIL CEK FAKTA

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek satu per satu foto yang disebarkan pengguna Facebook menggunakan teknik reverse image search.

    Foto pertama menampilkan sepasang sepatu perempuan dan botol kaca serupa dengan foto yang terdapat di pemberitaan BBC.

    Foto tersebut merupakan barang-barang yang sudah usang milik Marcelin dan Francine Dumoulin yang ditemukan di gletser Tsanfleuron bersama dengan jenazah mereka.

    Sepasang suami istri Dumoulin dikabarkan menghilang pada ketinggian 2.600 meter di Pegunungan Alpen, Swiss saat pada Agustus 1942.

    Mereka pergi menggembalakan sapi di gunung, tetapi tidak pernah kembali.

    Sampai 75 tahun kemudian, ditemukan dua mayat beku yang diyakini adalah Marcelin dan Francine Dumoulin setelah gletser menyusut di Swiss.

    Sementara, tidak ditemukan jejak digital yang memuat informasi valid mengenai foto kedua.

    Foto keluarga dengan ras Asia itu tampaknya rekayasa. Dapat dilihat dari bentuk tangan perempuan di sebelah kiri dan anak laki-laki di tengah.

    Tangan keduanya tampak janggal, mirip kesalahan umum pada konten yang dihasilkan artificial intelligence (AI).

    Foto ketiga, menampilkan tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas dihasilkan oleh akal imitasi.

    Platform pendeteksi AI, Hive Moderation menunjukkan, gambar tiga orang terjebak di gunung salju memiliki probabilitas 72,8 persen dihasilkan kecerdasan buatan.

    Adapun, sejauh ini tidak ada laporan atau berita valid mengenai hilangnya keluarga Yamamoto di Everest.

    Situs web Heaven Himalaya mencatat daftar nama korban tewas yang ditemukan di Gunung Everest sejak 1992 hingga 2025.

    Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar tersebut.

    Memang ada seorang warga Jepang yang tubuhnya jenazahnya ditemukan tewas di Gunung Everest pada 21 April 1988. Namun ia bernama Hidetaka Mizukoshi.

    KESIMPULAN

    Kisah mengenai keluarga Yamamoto yang terjebak di Gunung Everest pada 1988 merupakan hoaks.

    Foto-foto yang disebarkan di media sosial merupakan foto dengan konteks keliru dan rekayasa AI.

    Tidak ada nama Yamamoto dalam daftar nama korban tewas di Gunung Everest.

    Rujukan

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=24359563563713848&set=a.116647771765432

    https://web.facebook.com/photo?fbid=31807600085497698&set=a.591968270820954

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=1129135432647153&set=gm.1095383899021034&idorvanity=525166652709431

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=10231309492022134&set=a.1625876088360

    https://www.facebook.com/photo/?fbid=122177661734494009&set=a.122145425786494009

    https://www.bbc.com/news/world-europe-40645745

    https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection

    https://heavenhimalaya.com/dead-bodies-litter-mount-everest/

    https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle

    Publish date : 2025-09-12

    Update Terbaru

    Sidebar Ad
    Update Terbaru
    About
    About

    CekFakta.com adalah sebuah sebuah proyek kolaboratif pengecekan fakta yang diinisiasi Mafindo (Masyarakat Antifitnah Indonesia), AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia).

    Kolaborasi ini diluncurkan di ‘Trusted Media Summit 2018’ pada Sabtu, 5 Mei 2018 di Jakarta dengan melibatkan puluhan media online di Indonesia serta jejaring ratusan pemeriksa fakta di seluruh Indonesia.

    Facebook Twitter Instagram YouTube
    Informasi
    • Cekfakta.com
    • info@cekfakta.com
    • Whatsapp di 082176503669
    Copyright © 2023. Designed by Cek Fakta.
    • About
    • LMS
    • Contact

    Type Pencarian Judul Enter to search. Press Esc to cancel.