Berita
KOMPAS.com - Beredar tautan di media sosial yang diklaim untuk mengecek penerima bantuan sosial dari pemerintah.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan yang diklaim untuk mengecek penerima bansos dari pemerintah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (10/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
CARA DAFTAR & CEK NAMA PENERIMA BANSOS BPNT & PKH, KKS, BLT UNTUK IBU HAMILSILAHKAN KLIK DAFTAR ATAU LINK YANG TERCANTUM
• 9 JUTA PESERTA PENERIMA MANFAAT• CEK NAMAMU DAN DAFTAR SEKARANG• BERLAKU 1 JANUARI - 28 JANUARI 2025
• BISA UNTUK KALANGAN MENENGAH KE ATAS• SEGERA DAFTAR & CEK BANSOS KALIAN SEBELUM TERLAMBAT• TIDAK DI PUNGUT BIAYA SEPESERPUN
Screenshot Hoaks, tautan cek status penerima bansos beredar di Facebook
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.
Tautan yang diklaim untuk mengecek penerima bansos dari pemerintah dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Jumat (10/1/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
CARA DAFTAR & CEK NAMA PENERIMA BANSOS BPNT & PKH, KKS, BLT UNTUK IBU HAMILSILAHKAN KLIK DAFTAR ATAU LINK YANG TERCANTUM
• 9 JUTA PESERTA PENERIMA MANFAAT• CEK NAMAMU DAN DAFTAR SEKARANG• BERLAKU 1 JANUARI - 28 JANUARI 2025
• BISA UNTUK KALANGAN MENENGAH KE ATAS• SEGERA DAFTAR & CEK BANSOS KALIAN SEBELUM TERLAMBAT• TIDAK DI PUNGUT BIAYA SEPESERPUN
Screenshot Hoaks, tautan cek status penerima bansos beredar di Facebook
HASIL CEK FAKTA
Ketika diklik, tautan yang dicantumkan mengarah ke situs d4ftar-s3karang-jug4-c4472[dot]vercel[dot]app
Di situs tersebut, pengunjung diminta mengisi nama lengkap sesuai KTP, nomor akun Telegram, tempat dan tanggal lahir, serta alamat lengkap.
Namun, situs tersebut bukan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) dan kemungkinan besar merupakan modus phishing atau pencurian data.
Untuk diketahui, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengecek status penerima bansos melalui situs DTKS di alamat https://cekbansos.kemensos.go.id.
Di situs tersebut, pengunjung diminta mengisi nama lengkap sesuai KTP, nomor akun Telegram, tempat dan tanggal lahir, serta alamat lengkap.
Namun, situs tersebut bukan situs resmi Kementerian Sosial (Kemensos) dan kemungkinan besar merupakan modus phishing atau pencurian data.
Untuk diketahui, persyaratan menjadi penerima bantuan dari Kemensos adalah terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.
Pendaftaran DTKS dapat dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor desa/kelurahan, atau secara online melalui aplikasi Cek Bansos Kemensos di ponsel Android.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengecek status penerima bansos melalui situs DTKS di alamat https://cekbansos.kemensos.go.id.
KESIMPULAN
Tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mengecek penerima bansos dari pemerintah adalah hoaks.
Masyarakat dapat mengecek status penerima bansos dengan mengakses situs DTKS yang dikelola Kemensos di alamat cekbansos.kemensos.go.id.
Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook tidak mengarah ke situs DTKS dan kemungkinan besar merupakan modus phishing.
Masyarakat dapat mengecek status penerima bansos dengan mengakses situs DTKS yang dikelola Kemensos di alamat cekbansos.kemensos.go.id.
Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook tidak mengarah ke situs DTKS dan kemungkinan besar merupakan modus phishing.
Rujukan
Publish date : 2025-01-10