Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menampilkan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Video itu diunggah dan beredar di media sosial pada akhir Desember 2024. Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Hasto ditetapkan menjadi tersangka dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 Wahyu Setiawan pada 23 Desember 2024 lalu.
Video yang diklaim menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.
Dalam video, tampak Hasto menangis saat diwawancara oleh wartawan. Video diberi keterangan:
Hasto menangis, tersangka KPK
Seng sabar ya pak...mungkin ini kurma yang harus dilewati...
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK
Video itu diunggah dan beredar di media sosial pada akhir Desember 2024. Namun, setelah ditelusuri video tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, Hasto ditetapkan menjadi tersangka dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 Wahyu Setiawan pada 23 Desember 2024 lalu.
Video yang diklaim menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini dan ini.
Dalam video, tampak Hasto menangis saat diwawancara oleh wartawan. Video diberi keterangan:
Hasto menangis, tersangka KPK
Seng sabar ya pak...mungkin ini kurma yang harus dilewati...
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com video asli yang menampilkan Hasto menangis sudah beredar sejak 2018.
Video itu identik unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini yang berjudul "Kembalikan Mandat, PDI-P Beri Pendampingan ke Azwar Anas".
Dikutip dari Kompas.id, Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Video itu diambil pada 6 Januari 2018 di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri sebagai calon wakil gubernur yang diusung PDI-P setelah beredar foto "syur" yang diduga dirinya.
Hasto mengatakan, pihaknya menyakini foto tersebut bukan Azwar Anas. Sebab menurut Hasto, Azwar merupakan sosok yang taat beragama dan rendah hati.
Ia menyebut ada pihak-pihak yang menggunakan cara tidak beretika dalam proses politik.
Video itu identik unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini yang berjudul "Kembalikan Mandat, PDI-P Beri Pendampingan ke Azwar Anas".
Dikutip dari Kompas.id, Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri mantan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Video itu diambil pada 6 Januari 2018 di depan kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Abdullah Azwar Anas mengundurkan diri sebagai calon wakil gubernur yang diusung PDI-P setelah beredar foto "syur" yang diduga dirinya.
Hasto mengatakan, pihaknya menyakini foto tersebut bukan Azwar Anas. Sebab menurut Hasto, Azwar merupakan sosok yang taat beragama dan rendah hati.
Ia menyebut ada pihak-pihak yang menggunakan cara tidak beretika dalam proses politik.
KESIMPULAN
Video yang diklaim menampilkan Hasto menangis usai ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK tidak benar atau hoaks.
Video aslinya adalah momen ketika Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Kemudian, video itu diedit dengan keterangan teks yang informasinya keliru sehingga menjadi konten hoaks.
Video aslinya adalah momen ketika Hasto menangis saat menyampaikan pengunduran diri Abdullah Azwar Anas sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur pada Pilkada 2018.
Kemudian, video itu diedit dengan keterangan teks yang informasinya keliru sehingga menjadi konten hoaks.
Rujukan
https://www.facebook.com/watch/?v=945684913658408&rdid=t87j7IJjqaZxXwL7
https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=10228088319654447&id=1268546805&rdid=puiEDZ9hP89NlV2A
https://www.youtube.com/watch?v=Mwl0l_r450s&t=18s&ab_channel=KOMPASTV
Publish date : 2025-01-03