Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan narasi yang menyebut sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan razia atribut Natal, yang seolah-olah terjadi pada Desember 2024.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan sebuah ormas melakukan razia atribut Natal salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video tampak perwakilan ormas sedang berdebat dengan polisi. Salah satu akun menuliskan keterangan:
Ormas ini mau Razia atribut Natal namun di cegah polisi malah ngajak perang
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan sebuah ormas melakukan razia atribut Natal salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Dalam video tampak perwakilan ormas sedang berdebat dengan polisi. Salah satu akun menuliskan keterangan:
Ormas ini mau Razia atribut Natal namun di cegah polisi malah ngajak perang
HASIL CEK FAKTA
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Front Pembela Islam (FPI) melakukan razia atribut Natal pada 2016 di Sragen, Jawa Tengah.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan pemberitaan di Solo Pos soal peristiwa itu.
Dalam pemberitaan dijelaskan, lokasi kejadian berada di depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati Nomor 156c pada 21 Desember 2016.
Peristiwa itu bermula ketika Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi dan anggotanya akan melakukan razia atribut perayaan Natal di swalayan Mitra Sragen.
Tindakan mereka dicegah oleh polisi yang menghalangi masuk ke swalayan tersebut.
Sempat terjadi perdebatan antara anggota FPI dengan polisi, namun akhirnya anggota FPI meninggalkan lokasi dan batal melakukan razia.
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Front Pembela Islam (FPI) melakukan razia atribut Natal pada 2016 di Sragen, Jawa Tengah.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan pemberitaan di Solo Pos soal peristiwa itu.
Dalam pemberitaan dijelaskan, lokasi kejadian berada di depan swalayan Mitra Sragen, Jalan Raya Sukowati Nomor 156c pada 21 Desember 2016.
Peristiwa itu bermula ketika Ketua DPC FPI Sragen Mala Kunaifi dan anggotanya akan melakukan razia atribut perayaan Natal di swalayan Mitra Sragen.
Tindakan mereka dicegah oleh polisi yang menghalangi masuk ke swalayan tersebut.
Sempat terjadi perdebatan antara anggota FPI dengan polisi, namun akhirnya anggota FPI meninggalkan lokasi dan batal melakukan razia.
KESIMPULAN
Video yang diklaim menampilkan sebuah ormas melakukan razia atribut Natal pada Desember 2024 tidak benar dan tidak menampilkan konteks utuh.
Video tersebut adalah kejadian tahun 2016 di Sragen, Jawa Tengah. Saat itu anggota DPC FPI Sragen hendak melakukan razia atribut Natal di swalayan Mitra Sragen namun dicegah oleh polisi.
Konteks video itu keliru dan perlu diluruskan. Narasi yang dibuat juga membahayakan karena berpotensi memecah belah umat.
Video tersebut adalah kejadian tahun 2016 di Sragen, Jawa Tengah. Saat itu anggota DPC FPI Sragen hendak melakukan razia atribut Natal di swalayan Mitra Sragen namun dicegah oleh polisi.
Konteks video itu keliru dan perlu diluruskan. Narasi yang dibuat juga membahayakan karena berpotensi memecah belah umat.
Rujukan
https://www.facebook.com/100089828985094/videos/947818746709809
https://www.facebook.com/reel/580828407891573
https://www.youtube.com/watch?v=EEu8ZHPBDcY&ab_channel=JalurLangit
https://solopos.espos.id/ini-rekaman-detik-detik-kapolres-sragen-hardik-ketua-fpi-778545
Publish date : 2024-12-30