Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim menunjukkan adanya upaya intimidasi terhadap petugas KPPS di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Bali
Calon pemilih juga disebut dihalang-halangi saat akan memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan intimidasi terhadap petugas KPPS di Bali dan calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri dibagikan oleh akun TikTok ini pada Rabu (27/11/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Lagi dan lagi... Ditemukan adanya upaya intimidasi terhadap KPPS yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dan menghalang-halangi calon pemilih untuk memilih paslon Koster Giri
Screenshot Klarifikasi, calon pemilih di Bali dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri
Calon pemilih juga disebut dihalang-halangi saat akan memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan intimidasi terhadap petugas KPPS di Bali dan calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri dibagikan oleh akun TikTok ini pada Rabu (27/11/2024).
Berikut narasi yang dibagikan:
Lagi dan lagi... Ditemukan adanya upaya intimidasi terhadap KPPS yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dan menghalang-halangi calon pemilih untuk memilih paslon Koster Giri
Screenshot Klarifikasi, calon pemilih di Bali dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri
HASIL CEK FAKTA
Dikutip dari BaleBengong, peristiwa dalam video dibenarkan oleh Nyoman Sueca, salah satu panitia pemilihan di wilayah Karangasem. BaleBengong merupakan media di Bali yang juga tergabung dalam Kolaborasi Cek Fakta dalam Pilkada 2024.
Adapun peristiwa dalam video terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) di daerah Tianyar.
"Belum tahu kepastiannya bagaimana, tapi dari info yang beredar pemilihnya tidak bawa C6, terus pemilihnya ngotot mau nyoblos, tapi enggak dikasih sama KPPS-nya. Makanya pemilihnya itu ngamuk," kata Sueca.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali juga membenarkan adanya kejadian tersebut.
Anggota Bawaslu Bali Wayan Wirka mengatakan, insiden tersebut telah diselesaikan dan proses pemilihan tetap dilanjutkan.
"Sudah diselesaikan, proses pemilihan tetap dilanjutkan," kata Wirka.
Intimidasi ke petugas KPPS disebut benar, tetapi belum dapat dipastikan apakah calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri.
Adapun peristiwa dalam video terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) di daerah Tianyar.
"Belum tahu kepastiannya bagaimana, tapi dari info yang beredar pemilihnya tidak bawa C6, terus pemilihnya ngotot mau nyoblos, tapi enggak dikasih sama KPPS-nya. Makanya pemilihnya itu ngamuk," kata Sueca.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali juga membenarkan adanya kejadian tersebut.
Anggota Bawaslu Bali Wayan Wirka mengatakan, insiden tersebut telah diselesaikan dan proses pemilihan tetap dilanjutkan.
"Sudah diselesaikan, proses pemilihan tetap dilanjutkan," kata Wirka.
Intimidasi ke petugas KPPS disebut benar, tetapi belum dapat dipastikan apakah calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan calon pemilih di Bali dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri perlu diluruskan.
Memang benar terjadi intimidasi ke petugas KPPS di daerah Tianyar, tetapi belum dapat dipastikan apakah calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri.
Bawaslu menyatakan, insiden itu terjadi karena pemilih tidak membawa formulir C6.
Memang benar terjadi intimidasi ke petugas KPPS di daerah Tianyar, tetapi belum dapat dipastikan apakah calon pemilih dihalang-halangi saat akan memilih paslon Koster-Giri.
Bawaslu menyatakan, insiden itu terjadi karena pemilih tidak membawa formulir C6.
Rujukan
Publish date : 2024-11-28