Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk petani milenial dari Kementerian Pertanian (Kementan). Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 November 2024.
Berikut narasinya:
"Pendaftaran untuk program Petani Milenial bagi anak-anak muda di Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan yang dicanangkan. Dengan inisiatif ini, kami berharap dapat menarik minat generasi muda untuk terlibat dalam pengelolaan lahan pertanian.Program ini memberikan jaminan penghasilan yang menarik, dengan proyeksi pendapatan lebih dari Rp10 juta per bulan bagi para petani milenial.Program ini juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia guna meningkatkan kemampuan para pendaftar dalam mengelola sistem pertanian modern.Program Petani Milenial dirancang untuk memberikan pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan dalam usaha tani. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi petani yang inovatif dan adaptif terhadap teknologi digital.Bagi kamu yang berminat mendaftar menjadi petani milenial daftarkan diri kamu bersama kami"
Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk petani milenial dari Kementan?
HASIL CEK FAKTA
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi laman yang ditautkan dalam postingan. Ternyata laman tersebut bukan mengarah ke website resmi Kementerian Pertanian.
Laman tersebut justru meminta pengguna memasukkan nama dan nomor telegram yang aktif. Ini merupakan indikasi penipuan dan pencurian data.
Sementara website resmi dari Kementerian Pertanian terkait program petani milenial beralamat di https://latihanonline.pertanian.go.id. Sedangkan untuk pendaftarannya sendiri dilakukan di Dinas Pertanian masing-masing wilayah.
Liputan6.com menulisnya dalam artikel berjudul "Jadi Brigade Swasembada Pangan Bisa Kantongi Pendapatan Rp10 Juta per Bulan, Begini Cara Daftarnya!" yang tayang pada 21 November 2024. Berikut isi artikelnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan produktivitas pertanian guna mendukung terciptanya swasembada pangan, Kementerian Pertanian menghadirkan program Brigade Swasembada Pangan. Program itu pun diharapkan dapat menjadi ujung tombak transformasi pertanian tradisional ke modern.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menjelaskan bagaimana tata cara melakukan pendaftaran Brigade Swasemabda Pangan. Sebagai langkah pertama, kata Idha, calon petani harus datang langsung ke dinas-dinas pertanian, baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.
“Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (Kementan),” jelasnya.
Idha pun mengatakan, setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari Rp10 juta per bulan. Ia menyebut, hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6000 perkilogram gabah kering giling (GKG).
“Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp6000 perkilogram, kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20% lapangan usaha, jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota Brigade Swasembada Pangan itu pendapatan perorangnya bisa Rp10 juta,” katanya.
Idha mengungkapkan, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50%. Ia mengatakan, pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok Brigade Swasembada Pangan.
“Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi Brigade Swasembada Pangan,” ungkapnya.
Idha juga menyebut bahwa terdapat beberapa kriteria bagi petani milenial yang akan masuk dan menjadi bagian dari Brigade Swasembada Pangan ini.
“Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas, nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola Brigade Swasembada Pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan,” sebutnya.
Sebagai informasi, total pendaftar pada Brigade Swasembada Pangan ini mencapai kurang lebih 23 ribu dari berbagai unsur. Mereka akan didampingi para ASN yang disiapkan khusus dalam mengawal jalannya produksi untuk swasembada dan juga lumbung pangan dunia."
KESIMPULAN
Postingan tautan pendaftaran untuk petani milenial dari Kementan adalah hoaks.
Rujukan
Publish date : 2024-11-25