Berita
KOMPAS.com - Beredar narasi mengenai kebocoran dokumen rahasia milik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dokumen rahasia itu diklaim berisi penjelasan mengenai bahaya vaksin polio nOPV2 terhadap kesehatan publik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai dokumen rahasia BPOM yang bocor disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 1 Agustus 2024:
Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan PublikJuli 30, 2024https://investigasi.org/dokumen-rahasia-bpom-bocor.../...
Dokumen rahasia itu diklaim berisi penjelasan mengenai bahaya vaksin polio nOPV2 terhadap kesehatan publik.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Informasi mengenai dokumen rahasia BPOM yang bocor disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada 1 Agustus 2024:
Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan PublikJuli 30, 2024https://investigasi.org/dokumen-rahasia-bpom-bocor.../...
HASIL CEK FAKTA
BPOM telah membantah isu tersebut melalui pernyataan publik di situs resminya, pom.go.id, pada Minggu (2/8/2024).
Menurut BPOM, situs Investigasi.org menyertakan tautan dokumen yang dapat diakses bebas oleh publik dan bukan dokumen rahasia.
Dokumen tersebut berjudul “Public Assessment Report Vaksin nOPV2” yang berisi informasi produk vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2).
Informasi yang disajikan, yakni mengenai mutu, khasiat dan keamanan, studi klinik dan non-klinik, serta evaluasi khasiat dan keamanan dari vaksin nOPV2.
"Tautan dokumen yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia sehingga tidak terjadi kebocoran dokumen rahasia," tulis BPOM, dikutip pada Rabu (21/8/2024).
Vaksin nOPV2 diproduksi oleh PT Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3 serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
Berdasarkan hasil evaluasi, vaksin nOPV2 dinyatakan telah memenuhi syarat keamanan, khasiat, dan mutu. Maka, BPOM memberikan persetujuan izin edar pada 23 Desember 2023.
Vaksin ini pun dinyatakan aman digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Indonesia.
Vaksin nOPV2 telah digunakan di banyak negara karena telah memenuhi standar prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BPOM terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap keamanan vaksin, bersama Kementerian Kesehatan dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI).
Masyarakat diimbau untuk melapor ke fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami efek samping setelah vaksinasi.
"BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans," ujar BPOM.
Menurut BPOM, situs Investigasi.org menyertakan tautan dokumen yang dapat diakses bebas oleh publik dan bukan dokumen rahasia.
Dokumen tersebut berjudul “Public Assessment Report Vaksin nOPV2” yang berisi informasi produk vaksin Novel Oral Poliomyelitis Vaccine Type 2 (nOPV2).
Informasi yang disajikan, yakni mengenai mutu, khasiat dan keamanan, studi klinik dan non-klinik, serta evaluasi khasiat dan keamanan dari vaksin nOPV2.
"Tautan dokumen yang dicantumkan dalam pemberitaan tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses masyarakat dan bukan merupakan dokumen rahasia sehingga tidak terjadi kebocoran dokumen rahasia," tulis BPOM, dikutip pada Rabu (21/8/2024).
Vaksin nOPV2 diproduksi oleh PT Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3 serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat.
Berdasarkan hasil evaluasi, vaksin nOPV2 dinyatakan telah memenuhi syarat keamanan, khasiat, dan mutu. Maka, BPOM memberikan persetujuan izin edar pada 23 Desember 2023.
Vaksin ini pun dinyatakan aman digunakan dalam program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Indonesia.
Vaksin nOPV2 telah digunakan di banyak negara karena telah memenuhi standar prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BPOM terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap keamanan vaksin, bersama Kementerian Kesehatan dan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI).
Masyarakat diimbau untuk melapor ke fasilitas layanan kesehatan terdekat apabila mengalami efek samping setelah vaksinasi.
"BPOM mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan efek samping yang timbul setelah penggunaan vaksin dalam program imunisasi kepada tenaga kesehatan sebagai bagian dari pemantauan farmakovigilans," ujar BPOM.
KESIMPULAN
Narasi mengenai dokumen rahasia BPOM yang mengungkap bahaya vaksin nOPV2 adalah hoaks. BPOM menyatakan vaksin nOPV2 aman dan tidak ada kebocoran dokumen rahasia.
Situs web Investigasi.org menyertakan dokumen “Public Assessment Report Vaksin nOPV2” yang memang tersedia bagi publik dan tidak bersifat rahasia.
Situs web Investigasi.org menyertakan dokumen “Public Assessment Report Vaksin nOPV2” yang memang tersedia bagi publik dan tidak bersifat rahasia.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/444421751362199
https://www.instagram.com/p/C-NDExozMdo/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
Publish date : 2024-08-22